Memilih seorang pendamping adalah suatu hal yang tidak mudah. Hal ini perlu pertimbangan yang harus dipikirkan matang-matang. Karena kita bukan menentukan orang yang sesaat melainkan selamanya menemani kita sampai akhir hayat kita. Lalu, bagaimana memilih pasangan hidup menurut Islam? Simak terus artikel ini.
Terikatnya jalinan cinta antara dua insan dalam sebuah pernikahan adalah suatu perkara yang perlu diperhatikan dengan serius sesuai syariat Islam. Karena pernikahan adalah hal yang paling mulia dalam kehidupan. Dan pernikahan adalah salah satu ibadah dalam ajaran Islam. Kita wajib memikirkan dengan seirus perkara pernikahan dan jangan sampai pernikahan hanya sebagai bahan candaan semata-mata alias nikah-cerai-nikah-cerai.
Pernikahan adalah suatu hal yang sakral dalam Islam. Untuk itu, kita sebagai umat Muslim, perlu mencari pasangan hidup kita tidak asal-asalan. Karena pada dasarnya manusia telah diciptakan pasangannya hanya satu dalam hidupnya. Meskipun dalam pernikahan dan rumah tangga sering terjadi suatu permasalahan. Itu adalah hal yang wajar karena itu adalah ujian dari Allah SWT.
Kriteria Memilih Pasangan dalam Islam
Memang, dalam percintaan dan memilih pasangan hidup adalah urusan perasaan. Jika sudah merasa cocok dan nyaman, kebanyakan orang tidak memikirkan hal lain. Hal inilah yang disebut dengan ‘cinta itu buta’. Padahal hal lain tersebut wajib diperhatikan dan bisa membantu kelangsungan hidup yang tentram. Karena memilih pasangan hidup perlu diperhatikan kriteria yang bisa menjalankan kelangsungan hidup dan keluarga kelak.
Rasulullah SAW bersabda,
“Tiga hal yang seriusnya dianggap benar-benar serius dan bercandanya dianggap serius: nikah, cerai, dan ruju.” (HR Al-Arba’ah)
Sabda Rasulullah SAW tersebut menandakan bahwa menikah adalah hal yang serius di dunia ini. perceraian dan ruju juga masuk dalam hal yang serius dan harus dipikirkan matang-matang. Jangan sampai memikirkan hal tersebut dengan emosi dan amarah.
Rasulullah SAW bersabda,
“Seorang wanita biasanya dinikahi karena empat hal, yaitu karena hartanya, karena nasabnya (keturunannya), karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka utamakan memilih istri (wanita) karena agamanya. Kamu akan merugi (bila tidak memilih karena agamanya).” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud)
Dengan kata lain, bahwa kita wajib memperhatikan agama dari pasangan yang akan kita nikahi nanti. Hal ini adalah hal yang utama saat memikirkan pernikahan sebelum ke jenjang berikutnya. Karena agama adalah tiang dan pedoman hidup kita menjalani kehidupan di dunia ini.
Agama Islam adalah agama yang dapat mengatur seluruh aspek kehidupan. Salah satunya adalah soal jodoh. Seperti yang disebutkan hadist di atas, bahwa ketika kita menikahi seorang perempuan hendaknya melihat empat kriteria yang dimilikinya. Hadist tersebut tentunya membantu kita dalam menentukan siapa yang layak untuk menjadi pasangan hidup kita sampai nafas kita terhenti. Walaupun Nabi Muhammad SAW menyebutkan harta, nasab, dan kecantikan dahulu, namun di ujungnya beliau menyebutkan bahwa yang utama adalah agamanya. Dengan kata lain, bahwa agama adalah kriteria yang paling utama dalam memilih pasangan hidup.
Alasan Memilih Pasangan Hidup dalam Islam
Menikah adalah pengikatan dalam menjalin kehidupan bersama dan menjadi teman hidup yang tidak hanya satu atau dua hari saja, melainkan selamanya hingga ajal menjemput. Sehingga, kita sebagai umat Muslim haruslah berhati-hati dalam memilih pasangan hidup.
Semua orang dan setiap keluarga tentunya mengharapkan kehidupan yang berbahagia. Untuk itu, sebagai umat Islam yang menggunakan pedoman hidup atas petunjuk Allah dan tuntunan Rasulullah SAW, kita perlu pedoman Islam agar dapat membangun rumah tangga yang baik.
Memilih Pasangan Hidup Karena Agama
Agama adalah kriteria utama dalam memilih pasangan hidup. Artinya, jika kita tidak bisa mendapatkan pasangan hidup dari ketiga kriteria yaitu harta, nasab, dan kecantikannya, minimal terdapat satu kriteria wajib yang dimiliki, yaitu agama. Sesuai dengan ketetapan Nabi Muhammad SAW. Karena pasangan yang memiliki kriteria agama alias beragama, khususnya beragama Islam, tentunya ia adalah orang yang bertaqwa dan taat pada suaminya. Dengan begitu, kehidupan rumah tangga pun dapat berjalan denganbaik dan barokah.
Namun, akhir-akhir ini, zaman mulai mendekati akhir, mulai banyak orang yang mengabaikan kriteria utama ini dalam memilih pasangan hidup. Khususnya para kaum Muslimin yang mulai tidak memperhatikan kriteria agama dalam memilih pasangan hidup. Contohnya adalah mereka melakukan pacaran terlebih dahulu sebelum menikah. Hal ini tidaklah dianjurkan oleh Allah dan ajaran Islam. Karena pacaran adalah hal yang mendekati maksiat dan maksiat adalah perbuatan yang dilaknat oleh Allah.
Dengan pacaran, akhirnya mereka bisa menikah tapi tanpa memperdulikan agamanya. Hal ini sungguh sangat tidak dianjurkan. Apalagi akhir-akhir ini mulai banyak Muslim yang hanya memperhatikan fisiknya saja. Yaitu hanya memperhatikan kecantikannya saja tanpa melihat sikap dan agamanya. Padahal kecantikan adalah kriteria tambahan, dan agama adalah kriteria utama dalam memilih pasangan hidup.
Banyak orang yang berlomba-lomba untuk mendapatkan pasangan yang cantik tanpa pedulikan agamanya. Padahal pernikahan dan mendapatkan pasangan bukanlah perlombaan yang nantinya piala dipamer-pamerkan ke orang lain. Ini salah besar!
Tak hanya pada kecantikan dan fisik, sebagian besar di akhir zaman ini, mulai banyak orang yang menikah karena hartanya alias memanfaatkan kekayaan dari pasangannya dengan dalih bahwa kekayaan adalah kriteria yang disebutkan Rasulullah. Percuma saja kaya jika tak beragama!
Tentunya yang terbaik adalah yang dianjurkan oleh syariat Islam dengan berhati-hati karena berurusan dengan hati, dan penuh pertimbangan karena hal ini akan ditimbang amal perbuatan kita di hari akhir kelak.
Sejatinya seorang Muslim harus menikahi seorang istri yang shalihah. Maka keluarga Anda bisa dibawa ke surga kelak dengan kehidupan rumah tangga yang tentram dan harmonis.
“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertaqwa.”(QS. Al-Hujurat: 13)
Ayat diatas tersebut menjelaskan bahwa harta yang paling kaya adalah ketaqwaan. Sehingg, jika kita memiliki pasangan hidup yang bertaqwa, maka sama halnya kita memiliki harta yang paling kaya. Tentunya pasangan hidup yang bertaqwa akan menjaga diri dari laknat Allah, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Jadi, carilah pasangan hidup yang bertaqwa, menjalankan aturan agama, dan menaati syariat Islam.
Jika Anda memiliki pasangan hidup yang bertaqwa, maka Anda adalah orang yang sangat beruntung di dunia dan di akhirat. Tentunya semua Muslimin menginginkan memiliki pasangan hidup yang seperti itu.
Agama sudah dipastikan sebagai tolak ukur yang paling utama dalam memilih pasangan hidup. Karena Islam adalah moral dan fitrah yang paling mulia. Sehingga dalam pernikahan haruslah sesuai dengan aturan dan tuntunan nilai luhur, sifat mulia, dan juga etika baik.
Rasulullah SAW bersabda,
“Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi)
Jadi, sebaiknya kamu memilih pasangan hidup yang lebih mementingkan agamanya dan akhlaknya dibandingkan dengan lainnya. Inilah pasangan hidup yang bisa membawamu ke surga kelak.
Poin penting dalam kehidupan adalah ajaran agama Islam yang perlu menjadi perhatian utama dalam memilih pasangan hidup. Karena, bagaimana bisa orang menjalankan perintah Allah, jika ia tidak mengetahui dan memahami ajaran-ajaran Islam dan juga tidak beragama. Disinilah alasan utama kenapa Anda memilih pasangan hidup dengan melihat agamanya.
Perempuan yang shalihah adalah karunia terbesar bagi laki-laki yang memilikinya. Jadi, pilihlah pasangan hidup Anda dengan memperhatikan kualitas agamanya.
“Orang yang dikehendaki oleh Allah untuk mendapat kebaikan akan dipahamkan terhadap ilmu agama.” (HR. Bukhari-Muslim)
Jadi, orang yang dikehendaki Allah itu adalah orang yang mengerti agama dan menggunakan agama dalam memilih pasangan hidup. Di sinilah arti dari memilih pasangan hidup dalam Islam.
Memilih pasangan hidup dalam Islam juga dikuatkan dengan sabda Rasulullah SAW,
“Setelah taqwa kepada Allah Azza wa jalla, seorang mukmin tidak mendapatkan faedah sesuatu yang lebih baik dari pada mempunyai istri yang shalehah yang bila diperintah mentaatinya, bila dipandang menyenangkan, bila disumpah (yakni perjanjian awal pernikahan) dia menepatinya, dan bila ditinggal (pergi) menjaga diri dan harta suaminya.” (HR. Ibnu Majah)
Inilah alasan utama memilih pasangan dalam Islam. Jadi, kita perlu memperhatikan soal ini agar kita bisa hidup berdampingan dengan tentram.
Memilih Pasangan Hidup yang Sekufu (Al Kafa’ah)
Sekufu atau al kafa’ah adalah sebanding dalam agama, nasab, kedudukan, rumah, dan lainnya. Seperti halnya pada firman Allah yaitu,
“Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji pula. Wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula.” (QS. An Nur: 26)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa yang baik akan ketemu dengan yang baik alias setara. Mungkin ini yang disebut sebagai ‘jodohmu adalah cerminanmu.’ Jadi, jika kamu A, maka akan mendapatkan A. Itulah fitrah manusia dalam menjalankan syariat Islam.
Bagian tentang memilih pasangan hidup karena agama menarik nih. Tapi ada gak sih kasus dimana seseorang berubah agama demi pasangannya dan gimana pandangan Islam mengenai hal ini? Kadang penasaran, kan. Btw, artikelnya Pak Pulung ini lumayan lengkap juga ya.
aku suka banget sama bagian al kafa’ah karena jarang yang bahas. Ternyata isi dari artikel Pak Pulung gampang dimengerti, keren.
Menarik sekali pembahasan mengenai al kafa’ah dalam memilih pasangan hidup. Namun, saya ingin menambahkan bahwa konsep al kafa’ah tidak hanya terbatas pada kesetaraan finansial atau sosial, tapi juga mencakup kesetaraan dalam pemahaman agama, kapasitas mental, dan fisik. Hal ini agar tercipta hubungan yang harmonis. Apakah Pak Pulung setuju dengan pendapat saya ini?
Setuju banget! Kafa’ah itu kompleks dan bisa membawa kedamaian dalam rumah tangga. Artikel ini harusnya dibaca banyak orang.
Menurutku poin tentang memilih pasangan karena agama itu penting banget. Dulu sempet ragu-ragu, tapi baca artikel ini jadi banyak pencerahan. Thanks ya Pak Pulung, tulisannya membantu banget.
Gue pikir artikel semacam ini bisa jadi bahan pertimbangan buat banyak orang yang lagi nyari pasangan. Nice one, Pak Pulung.
Penjelasan tentang sekufu itu bermanfaat banget. Gak banyak yang fokus ke hal kayak gini. Pak Pulung, tulisannya membuka mata saya tentang pentingnya mencari pasangan yang cocok.
Saya rasa konsep al kafa’ah yang dibahas Pak Pulung perlu lebih diperjelas lagi konteksnya. Dalam Islam, al kafa’ah memiliki dimensi yang luas, termasuk kafa’ah dien, nasab, pekerjaan, dan fisik. Perlu ada penjelasan lebih mendalam agar pembaca tidak salah paham tentang konsep ini.
Bagian tentang memilih pasangan karena agama itu asik ya. Tapi gimana sih kalau kedua orang memang dari agama yang beda tapi mau belajar satu sama lain? Ada saran gak dari Pak Pulung buat kasus kayak gini?
Tulisan tentang memilih pasangan hidup sesuai agama memang relevan. Namun, mungkin perlu lebih banyak lagi contoh nyata agar pembaca bisa relate. Apa Bapak Pulung bisa tambahkan di artikel selanjutnya?
Tulisan Pak Pulung tentang al kafa’ah membuka wawasan baru bagi saya. Namun, saya ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana pandangan Islam jika terjadi perbedaan kafa’ah yang signifikan antara dua individu yang akan menjalani pernikahan. Apakah ada panduan khusus dalam hal ini?
Setuju dengan Eka. Penasaran juga, apa yang Islam saranin buat atasi perbedaan kafa’ah gitu?
Iya Farah, semoga Pak Pulung bisa jelaskan lebih lanjut di artikel berikutnya. Bakal bermanfaat banget buat kita-kita ini.